KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT. karena atas limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantiasa kita curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah atas izin Allah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Landasan Manajemen” yang dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Landasan Pendidikan.
Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen yang telah membimbing selama proses pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi semuanya dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangannya, maka dari itu penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun demi kebaikan kedepannya.
Akhir kata dari penulis adalah mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, karena penulis masih dalam proses belajar.
Bandung, 20 November 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................3
a. Latar Belakang Masalah...............................................................................3
b. Rumusan Masalah........................................................................................3
c. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
a. Pengertian Landasan Manajemen................................................................5
b. Manajemen sebagai Landasan pendidikan...................................................5
c. Fungsi Manajemen Pendidikan....................................................................8
d. Hubungan Organisasi, Administrasi, dan Manajemen dalam Pendidikan..................................................................................................10
e. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan......................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam sejarah perkembangannya, manajemen telah dipengaruhi faktor agama, tradisi, dan adat serta lingkungan sosial budayanya. Berpikir secara manajemen adalah berpikir mengendalikan, mengarahkan, dan memanfaatkan segala faktor-faktor ataupun sumber-sumber yang menurut perencanaan diperlukan untuk menyelesaikan ataupun mencapai suatu tujuan tertentu.
Pada saat sekarang dan masa yang akan datang, sesuai dengan masyarakat serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manajemen diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan dan kelembagaan, seperti di bidang ekonomi, pemerintah, militer, kemasyarakatan, dan pendidikan.
Dalam rangka untuk membantu peningkatan mutu pendidikan, para pengelola pendidikan dituntut untuk selalu memperkaya wawasan pengetahuan serta kemampuan yang relevan dengan pekerjaannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diturut menentukan arah perkembangan masyarakat dewasa ini, yang secara langsung berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Namun persoalan yang sering muncul adalah menyangkut lulusan yang apabila dihadapkan pada kebutuhan tenaga kerja, sangat terasa betapa rendahnya kualitas sumber daya manusia di negara kita. Sebagai masyarakat dari dunia pendidikan mengclaim bahwa faktor penyebabnya adalah menyangkut sistem manajemen penyelenggaraan.
2. Rumusan Masalah
- Apa itu pengertian landasan manajemen?
- Apa itu manajemen sebagai landasan pendidikan?
- Apa fungsi manajemen pendidikan?
- Apa hubungan organisasi, administrasi, dan manajemen dalam pendidikan?
- Apa konsep dasar manajemen pendidikan?
3. Tujuan
- Memahami pengertian landasan pendidikan
- Mengetahui manajemen sebagai landasan pendidikan
- Mengetahui fungsi manajemen pendidikan
- Mengetahui hubungan organisasi, administrasi, dan manajemen dalam pendidikan
- Mengetahui konsep dasar manajemen pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Landasan Manajemen
Landasan secara bahasa dapat diartikan sebagai pondasi, dasar, asas, patokan, dan standar. Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu: to manage, berarti mengatur, mengelola, melaksanakan, dan memperlakukan (Hamid). Menurut George R. Terry, manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, serta penilaian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Menurut Siagian, manajemen adalah suatu aktivitas menggerakan orang lain, suatu kegiatan memimpin atas dasar esuatu yang telah diputuskan. Sedangkan menurut Jonson, manajemen adalah suatu proses untuk mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Maksud dari sumber ini adalah mencakup orang-orang, alat-alat, media, bahan-bahan, uang, sarana, dan lain-lain. Semuanya diarahkan dan dikoordinasikan agar terpussat dalam rangka menyelesaikan tujuan.
Manajemen adalah kekuatan utama dalam organisasi yang mengatur dan mengorganisasi kegiatan-kegiatan sub-sistem serta menghubungkannya dengan lingkungan.
Jadi, landasan manajemen adalah suatu proses untuk mengorganisasi dan memakai sumber-sumber dalam rangka menyelesaikan tujuan yang sudah ditentukan dan dijadikan sebagai dasar pendidikan.
2. Manajemen sebagai Landasan Pendidikan
Dalam pendidikan, manajemen diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Manajemen dipilih sebagai aktivitas kerja, bukan sebagai individu agar konsisten dengan istilah administrasi dengan administrator sebagai pelaksanaanya dan supervisi dengan supervisor sebagai pelaksanaanya.
Secara umum istilah supervisi berarti mengamati, mengawasi, membimbing, dan menstimulir kegiatan-kegiatan orang lain dengan maksud untuk perbaikan. Dalam bidang pendidikan, supervisi mengandung konsep umum yang sama, namun harus disesuaikan dengan aktivitas-aktivitas pengajaran.
Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pengajaran adalah dengan melaksanakan supervisi pendidikan. Dalam supervisi, kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memajukan pengajaran dengan melalui peningkatan profesi guru secara terus menerus.
Kembali pada fungsi supervisi, maka kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam:
1. Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas persoalan-persoalan dan kebutuhan-kebutuhan peserta didik serta membantu guru dalam mengatasi persoalan tersebut.
2. Membantu guru dalam mengatasi kesukaran dalam mengajar
3. Memberi bimbingan dan arahan yan bijaksana terhadap guru baru
4. Membantu guru memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik dengan menggunakan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan sifat materinya
5. Membantu guru memperkaya pengalaman belajar, sehingga suasana pembelajran bisa menggembirakan peserta didik
6. Memberikan pimpinan yang efektif dan demokratis
Manajemen dijadikan landasan dalam pendidikan karena: pertama, manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan itu adalah merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam waktu satu jam pelajaran di kelas satu sekolah lanjutan tingkat pertama, misalnya lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan denga tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu komplek, dan seringkali tujuan itu tidak dapat dicapai satu orang saja, tetapi harus melalui kerjasama melalui orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.
Kedua, manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
Ketiga, manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan manjadi keluaran.
Keempat, manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Manajemen pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana dengan kemampua yang dimiliki administrator pendidikan itu, ia dapat melaksanakan tut wuri handayan, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung tulodo dalam pencapaian pendidikan. Dengan kata lain bagaimana ia menggerakkan orang lain untuk bekerja lebih giat dengan mempengaruhi dan mengawasi, bekerja bersama-sama dan memberi contoh. Sudah barang tentu manajemen yang ingin berhasil harus memahami teori praktek kepemimpinan, serta mampu dan mau untuk melaksanakan pengetahuan dan kemauannya itu.
Kelima, manajemen pendidikan jga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mngerti apa yang dimaksudkan orang lain itu. Jika dalam kerja sama pendidikan tidak ada komunikasi, maka orang yang bekerja sama itu saling tidak mengetahui apa yang dikerjakan atau apa yang diinginkan teman sekerjaannya.
3. Fungsi Manajemen Pendidikan
Dalam proses mengelola pendidikan, fungsi pokok manajemen pendidikan sangat diperlukan, supaya proses pendidikan dapat berjalan seara efektif dan efisien. Adapun fungsi pokok manajemen pendidikan, yaitu: perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Perencanaan merupakan fungsi pertama yang sangat penting dalam manajemen. Perencanaan akan menentukan fungsi-fungsi manajemen yang lain. Dapat dikatakan bahwa fungsi perencanaan merupakan fungsi pengarah bagi fungsi manajemen yang lainnya.
Perencanaan merupakan aktifitas memilih, menentukan, dan menghubungkan fakta-fakta serta membuat asumsi mengenai mana yang akan datang yang dianggap penting untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Perencanaan adalah memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan dari beberapa alternatif yang kemudia diputuskan.
Adapun menurut Hasibuan, tentang pentingnya perencanaan yaitu:
1. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang akan dicapai
2. Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak pemborosan
3. Rencana adalah dasar pengendalian, tanpa ada rencana perencanaan tidak dapat dilakukan
4. Tanpa perencanaan dan rencana bearti tidak ada keputusan dan proses manajemen pun tidak ada
Jika dihubungkan dengan pendidikan, perencanaan adalah fungsi pertama dan utama dalam manajemen pendidikan yang merupakan proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.
Menurut Combs, perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan denga tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efesien sesuai kebutuhan dan tujuan para murid serta masyarakat. Lebih jauh Combs mengemukakan lima ciri perencanaan pendidikan:
1. Perencanaan pendidikan harus berpandangan jangka panjang
2. Perencanaan pendidikan harus terinci
3. Perencanaan pendidikan harus diintegrasikan dengan rencana ekonomi yang lebih luas dan perkembangan masyarakat
4. Perencanaan pendidikan harus merupakan suatu bagian integral pengelolaan pendidikan
5. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan bagian kualitatif, karena perkembangan pendidikan bukan perluasan secara kuantitatif saja.
Fungsi manajemen selanjutnya adalah pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian sangat berkaitan dengan fungsi perencanaan. Pengorganisasian sering berhubungan dengan organisasi. Organizing berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan, sehingga hubungan yang satu dengan yang lainnya saling terkait. Sedangkan organisasi diartikan sebagai gambaran tentang pola-pola, skema, bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, keududukan karyawan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, pengorganisasian merupakan pengatur seluruh sumber daya pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi ketiga adalah pelaksanaan atau actuating, yaitu fungsi manajemen yang terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Dalam pelaksanaan tidak dapat dilepaskan dari fungsi manajer sebagai pemimpin, maka diperlukan sebuah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses kegiatan kelompok dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan.
Fungsi keempat adalah pengawasan. Pengawasan merupakan salah satu kunci akan keberhasilan dalam keseluruhan proses pendidikan. Pengawasan merupakan monitoring terhadap kegiatan-kegiatan. Tujuannya adaah untuk menentukan harapan-harapan yang nyata dicapai dan dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap segala penyimpangan yang terjadi. Pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimana pun rumit dan luasnya suatu organisasi. Proses dasarnya terdiri dari tiga tahap, yaitu: menetapkan standar pelaksanaan, pengukuran pelaksanaan dibandingkan dengan standar dan menentukan kesenjangan antara pelaksanaan dan standar.
Manjemen pendidikan merupakan aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Sumber-sumber yang dimaksud adalah kepala sekolah, gedung tempat belajar, alat-alat pengajaran, media materi, metode, dan lainnya. Menurut Mulyasa manajemen pendidikan sebagai segala yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, maupun tujuan jangka panjang. Manajemen merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari komponen pendidikan secara keseluruhan. Alasannya tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan di sekolah dapat dicapai secara efektif dan efesien.
4. Hubungan organisasi, administrasi, dan manajemen dalam pendidikan
Organisasi adalah sekumpulan orang dengan ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita mereka, mula-mula mereka mengintegrasikan sumber-sumber materi maupun sikap para anggota yang dikenal sebagai manajemen dan akhirnya baru mereka melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai cita-cita tersebut. Baik manajeme maupun pelaksanaan kegiatan itu disebut administrasi.
Hubungan organisasi, administrasi, dan manajemen dalam pendidikan sebagai berikut:
1. Pada tingkat tertinggi
- Administrasi bertugas untuk melaksanakan keputusan-keputusan dari atasan dalam bentuk aktifitas manajemen dan prosessing
- Manajemen bertugas untuk memadukan sumber-sumber pendidikan secara keseluruhan dan mengontrol atau mengawas agar tepat dengan tujuan pendidikan
- Prosessing adalah melaksanakan alokasi sumber-sumber pendidikan untuk masing-masing unit tingkat madya yang sudah diputuskan oleh manajer tertinggi
2. Pada tingkat madya
- Administrasi bertugas untuk melaksanakan keputusan-keputusan dari unit tertinggi dalam bentuk aktivitas manajemen dan prosessing
- Manajemen bertugas untuk memadukan sumber-sumber pendidikan yang diberikan oleh unit tertinggi dan ditambah hasil usaha pengadaan sendiri serta mengontrol/ mengawas, agar bisa tepat dengan tujuan pendidikan di unitnya
- Prosessing adalah melaksanakan alokasi sumber-sumber pendidikan untuk masing-masing unit tingkat terdapat yang sudah diputuskan oleh manajer madya
3. Pada tingkat terdepan
- Administrasi bertugas untuk melaksanakan keputusan-keputusan dari unit madya dalam bentuk aktifitas manajemen dan prosessing
- Manajemen bertugas untuk memadukan sumber-sumber pendidikan yang diberikan oleh unit madya ditambah dari hasil usaha pengadaan sendiri dan mengontrol atau mengawas agar tepat dengan tujuan pendidikan di unitnya
- Prosessing adalah mendidik, mengajar, dan melatih para siswa
Walaupun gambar struktur itu nampak bersifat otoriter, tidak berarti para manajer bawahan menerima begitu saja tanpa kritik-kritik tugas dan kebijakan-kebijakan dari manajer di atasnya. Melainkan ketiga manajer itu bekerja sama melakukan aktifitasnya agar ada sinkronisasi antara pendidikan, prosessing, pengawasan, dan kebutuhan.
5. Konsep dasar manajemen pendidikan
Memahami sebuah pengertian atau hakikat sesuatu perlu berawal, salah satunya dari konsep sesuatu itu. Dengan demikian akan lebih dapat dimengerti tentang yang dibahas itu. Berhubungan dengan landasan manajemen, maka peru dipahami juga tentang konsep dasar manajemen itu sendiri. Dengan memahami konsep dasar dari manajemen, diharapkan akan lebih memberikan gambaran dan hubungan antara manajemen dan pendidikan
1. Kerangka konsep
Untuk seorang manajer, suatu teori tentan manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul. Oleh karena itu, falsafah, asumsi, prinsip-prinsip, dan teori tentang manajemen merupakan landasan manjerial yang haru dipahami dan dihayati oleh manajer. Keterkaitan cara pandang tentang falsafah, asumsi, dan prinsip, serta teori-teori dijadikan dasar kegiatan manajerial.
2. Deskripsi konsep
a. Esensi falsafah manajemen
Setiap jenis pengetahuan termasuk pengetahuan manajemen mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistimologi), dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan manajmen tersebut disusun. Ketiganya berkaitan satu sama lain. Ontologi ilmu terkait dengan epistimologi, dan epistimologi terkait dengan aksiologi dan begitu pun seterusnya
Dalam manajemen, falsafah manajemen pada hakikatnya menyediakan seperangkat pengetahuan untuk berpikir efektif dalam memecahkan segala permasalahan manajemen. Ini merupakan hakikat manajemen sebagai suatu disiplin ilmu dalam mengatasi masalah organisasi berdasarkan pendekatan yang intelegen.
b. Esensi teori manajemen
Teori manajemen mempunyai peran atau membantu dalam menjelaskan perilaku organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan. Karakteristik teori manajemen secara garis besar harus mengacu pada pengalaman empirik, adanya keterkaitan antara satu teori denagn teori lain, dan adanya pendekatan.
c. Esensi prinsip manajemen
Pentingnya prinsip dasar manajemen dalam praktek manajemen antara lain:
1. Menentukan cara atau metode kerja
2. Pemilihan pekerja dalam pengembangan keahliannya
3. Pemilihan prosedur kerja
4. Menentukan batas-batas tugas
5. Membuat spesifikasi tugas
6. Melakukan pendidikan dan pelatihan
7. Menentukan sistem dan besarnya imbalan
Semuanya dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas, efesiensi, dan produktifitas kerja.
Menurut Henry Fayol, prinsip yaitu pemabagian kerja, kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab, kesatuan komando, kesatuan arah, lebih mempriorotaskan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, pemberian sentralisasis, rantai skalar, tertib, pemerataan stabilitas dalam menjabat, inisiatif, dan semangat kelompok. Prinsip-prinsip tersebut dijadikan patokan dalam praktek manajerial untuk melakukan manajemen yang berorientasi kepada sasaran, orang, struktur dan manajemen berdasarkan kepada informasi.
d. Kegiatan praktek manajerial
Praktek manajerial adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer. Apabila manajemen dipandang sebagai serangkaian kegiatan, maka proses itu akan mencakup bagaimana cara mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai sumber untuk mencapai tujuan organisasi dengan melibatkan orang, teknik informasi dan struktur yang telah dirancang. Kegiatan manjerial itu meliputi banyak aspek, namun aspek yang paling utama dan esensial yaitu: aspek perencanaan, pengorganisasian, pimpinan, dan pengawasan.
e. Sumber daya pendidikan
Sumber daya yang paling penting adalah sumber daya manusia. Bagaimana manajer menyediakan tenaga bakat, kreatifitas, dan semangat bagi organisasi kalau sumber dayanya tidak memadai dan bahkan tidak tersedia. Karena itu tugas terpenting dari seorang manajer adalah menyeleksi, menempatkan, melatih, dan mengembangkan sumber daya manusia.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Landasan manajemen adalah suatu proses mengorganisasikan dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang sudah ditentukan yang dijadikan sebagai dasar dan patokan dalam suatu bidang, misalnya pendidikan. Dalam pendidikan manajemen dapat diartikan sebagai aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Manajemen dijadikan landasan dalam pendidikan karena manajemen mempunyai pengertian kerja sama, mengandung proses untuk mencapai tujuan pendidikan, dapat dilihat dengan kerangka berpkir sistem, dapat dilihat dari segi kepemimpinan, dan dilihat dari segi komunikasi.
Adapun fungsi pokok manajemen pendidikan, diantaranya yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Organisasi adalah kumpulan ornag dengan ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita mereka, mula-mula mereka mengintegrasikan sumber-sumber materi maupun sikap para anggota, yang dikenal sebagai manajemen dan pelaksanaannya disebut administrasi.
Untuk seorang manajer, suatu teori tentang manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan segala permasahan yang timbul. Oleh karena itu, falsfah, asumsi, prisip-prinsip, dan teori tentang manajemen merupakan landasan manajerial yang harus dipahami dan dihayati oleh seorang manajer. Sehingga diharapkan seorang manajer mengetahui bagaimana konsep dasar manajemen pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Uus Rusnawandi, A. Heris Hermawan, Nurhamzah “Landasan Pendidikan”. Bandung: CV. Insan Mandiri
Pidarta Made “Landasan Kependidikan”. Jakarta: PT Rineka Cipta
0 Komentar