KAU GORESKAN LUKA DI NADIKU

KAU GORESKAN LUKA DI NADIKU

KAU GORESKAN LUKA DI NADIKU

Eha duduk termenung sendiri di atas tempat tidurnya. Kedua kakinya dilipat, seperti duduk di antara dua sujud dalam sholat, tubuhnya menghadap ke arah dinding kamarnya, sesekali tangannya memukul dinding itu dengan keras, “Kamu jahat mas!”. Teriak Eha setiap kali dia memukulkan tangannya itu.

Puluhan kali Eha melakukan hal bodoh itu, sampai tangannya merah, lebam. Air matanya keluar, Eha menangis. Tetesan demi tetesan air mata jatuh membasahi sepucuk surat yang ada di bawahnya.

Adinda.. maafkan Mas mu ini, Mas tidak bisa menepati janji Mas yang dulu di ucapkan, tapi CINTA Mas seutuhnya hanya untukmu, namun takdir berkata lain. Esok Mas akan menikah dengan perempuan lain di sini, semoga Adinda mendapat pengganti yang lebih segalanya dari Mas mu ini. (Surabaya, 21 Mei 2015 Mas mu Amsoli)

Eha tak bisa berhenti dari tangisannya, bukan.. bukan karena rasa sakit di tangannya, melainkan di hatinya. Laki-laki yang dia tunggu selama lima tahun itu telah mengingkari janjinya untuk menikahi Eha, batin Eha begitu terpukul ketika membaca sepucuk surat itu.

“Kamu jahat Mas!”. Teriak Eha kembali yang ke sekian kalinya. Kali ini tangannya bukan memukul dinding kamar, melainkan cermin lemari di kamarnya.

Suasana yang gaduh di kamar Eha telah mengundang orang tuanya.

Tok.. tok.. tok

“Nak.. Buka pintunya! Kamu kenapa?”. Suaranya ibunya terdengar jelas di telinga Eha.

“Tidak ada apa-apa Bu”. Jawab Eha menahan isak tangisnya.

“Ya sudah.. jangan berisik, cepat tidur sudah larut malam”. Perintah Ibunya dari balik pintu kamar Eha.

Tangan yang lebam tadi, kini mengeluarkan darah yang disebabkan pukulan tangannya ke arah cermin.

Pecahan kaca berserakan di lantai, Tubuh semakin lemas, wajahnya mulai memucat, bibirnya sembab, Eha meraih surat yang ada di tempat tidurnya. Dia duduk dan membaca isi surat itu kembali, mungkin untuk memastikan bahwa dia tidak salah membaca.
Eha mengambil pulpen, dan menulis di balik surat itu.

Mas.. Kamu BOHONG! Cintamu bukan seutuhnya untukku, tapi cintaku yang seutuhnya untukmu. Janjimu PALSU! Tapi janjiku yang akan aku tepati, takkan pernah tubuh ini di sentuh laki-laki lain.. Aku mencintaimu Mas.. “
Eha simpan surat itu di atas tempat tidurnya, segera dia mengambil pecahan kaca yang ada di lantai dan menggoreskan di nadi tangannya.


Cinta II

Cinta II
Cinta II

Mereka berkata tentang serigala dan tikus
Minum di sungai yang sama
Di mana singa melepas dahaga

Mereka berkata tentang helang dan? hering
Menjunam paruhnya ke dalam bangkai yg sama
Dan berdamai – di antara satu sama lain,
Dalam kehadiran bangkai – bangkai mati itu

Oh Cinta, yang tangan lembutnya
mengekang keinginanku
Meluapkan rasa lapar dan dahaga
akan maruah dan kebanggaan,

Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku
Memakan roti dan meminum anggur
Menggoda diriku yang lemah ini
Biarkan rasa lapar menggigitku,
Biarkan rasa haus membakarku,
Biarkan aku mati dan binasa,
Sebelum kuangkat tanganku
Untuk cangkir yang tidak kau isi,
Dan mangkuk yang tidak kau berkati


<Kahlil Gibran>

Cinta I

Cinta I

Lalu berkatalah Almitra, Bicaralah pada kami perihal Cinta.

Dan dia mengangkatkan kepalanya dan memandang? ke arah kumpulan manusia itu, dan keheningan menguasai mereka. Dan dengan suara lantang dia berkata:

Pabila? cinta menggamitmu, ikutlah ia
Walaupun jalan-jalannya sukar dan curam
Pabila ia mengepakkan sayapnya,
Engkau serahkanlah dirimu kepadanya
Walaupun pedang yang tersisip pada sayapnya akan melukakan kamu.

Pabila ia berkata-kata
Engkau percayalah kepadanya
walaupun suaranya akan menghancurkan mimpimu
seperti angin utara yang memusnahkan taman-taman
kerana sekalipun cinta memahkotakan kamu
Ia juga akan mengorbankan kamu
walaupun ia menyuburkan dahan-dahanmu
ia juga mematahkan ranting-rantingmu
walaupun ia memanjat dahanmu yang tinggi
dan mengusap ranting-rantingmu yang gementar
dalam remang cahaya matahari
ia juga turun ke akar-akarmu
dan menggoncangkannya dari perut bumi

Seperti seberkas jagung
ia akan mengumpulmu untuk dirinya
membantingkanmu sehingga engkau bogel
mengayakkanmu sehingga terpisah kamu dari kulitmu
mengisarkanmu sehingga engkau menjadi putih bersih
mengulimu agar kamu mudah dibentuk
dan selepas itu membakarmu di atas bara api
agar kamu menjadi sebuku roti yang diberkati
untuk hidangan kenduri Tuhanmu yang suci

Semua ini akan cinta lakukan kepadamu
supaya engkau memahami rahsia hatinya
dan dengan itu menjadi wangi-wangian kehidupan
tetapi seandainya di dalam ketakutanmu
engkau hanya mencari kedamaian dan nikmat cinta
maka lebih baiklah engkau membalut dirimu
yang bogel itu
dan beredarlah dari laman cinta yang penuh gelora
ke dunia gersang yang tidak bermusim
di sana engkau akan ketawa
tetapi bukan tawamu
dan engkau akan menangis
tetapi bukan dengan air matamu

Cinta tidak memberikan apa-apa melainkan dirinya
dan tidak mengambil apa-apa melainkan daripada dirinya
cinta tidak mengawal sesiapa
dan cinta tidak boleh dikawal sesiapa
kerana cinta lengkap dengan sendirinya

Dan pabila engkau bercinta
engkau tidak seharusnya berkata
“kejadian adalah hatiku,” sebaliknya berkatalah:
“aku adalah kejadian”

Dan janganlah engkau berfikir
engkau boleh menentukan arus cinta
kerana seandainya cinta memberkatimu
ia akan menentukan arah perjalananmu

Cinta tiada nafsu melainkan dirinya
tetapi seandainya kamu bercinta
dan ada nafsu pada cintamu itu
maka biarlah yang berikut ini menjadi nafsumu;
menjadi air batu yang cair
membentuk anak-anak sungai
yang menyanyikan melodi cinta
pada malam yang gelap gelita
untuk mengenal betapa pedihnya kemesraan
untuk merasa luka kerana engkau kini mengenali cinta
dan rela serta gembira
melihat darah dari lukanya
untuk bangun pada waktu fajar dengan hati yang lega
dan bersyukur untuk satu hari lagi yang terisi cinta
untuk beristirehat ketika matahari remang
untuk mengingati kemanidan dalam tidurmu berdoalah untuk kekasihmu
yang bersemadi di dalam hatimu
dengan lagu kesyukuran pada bibirmu

(Dari ‘Sang Nabi’)
Cinta


kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat

ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
karena merekalah yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu
mendapatkan keinginannya, melainkan mereka
yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak
seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku
lupa ….”
menunggu selamanya ketika kamu berkata ”
tunggu sebentar ”
tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku
sendiri ”
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”
mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari


<Kahlil Gibran>

Antara Pagi dan Malam hari

Antara Pagi dan Malam hari
Antara Pagi dan Malam hari

TENANGLAH hatiku, kerana langit tak pun mendengari
Tenanglah, kerana bumi dibebani dengan ratapan kesedihan.
Dia takkan melahirkan melodi dan nyanyianmu.
Tenanglah, kerana roh-roh malam tak menghiraukan bisikan rahsiamu, dan bayang-bayang tak berhenti dihadapan mimpi-mimpi.
Tenanglah, hatiku. Tenanglah hingga fajar tiba, kerana dia yang menanti pagi dengan sabar akan menyambut pagi dengan kekuatan. Dia yang mencintai cahaya, dicintai cahaya.
Tenanglah hatiku, dan dengarkan ucapanku.

DALAM mimpi aku melihat seekor murai menyanyi saat dia terbang di atas kawah gunung berapi yang meletus.
Kulihat sekuntum bunga Lili menyembulkan kelopaknya di balik salju.
Kulihat seorang bidadari te***jang menari-menari di antara batu-batu kubur.
Kulihat seorang anak tertawa sambil bermain dengan tengkorak-tengkorak.
Kulihat semua makhluk ini dalam sebuah mimpi. Ketika aku terjaga dan memandang sekelilingku, kulihat gunung berapi memuntahkan nyala api, tapi tak kudengar murai bernyanyi, juga tak kulihat dia terbang.
Kulihat langit menaburkan salju di atas padang dan lembah, dilapisi warna putih mayat dari bunga lili yang membeku.
Kulihat kuburan-kuburan, berderet-deret, tegak di hadapan zaman-zaman yang tenang. Tapi tak satu pun kulihat di sana yang bergoyang dalam tarian, juga tidak yang tertunduk dalam doa.
Saat terjaga, kulihat kesedihan dan kepedihan; ke manakah perginya kegembiraan dan kesenangan impian?
Mengapa keindahan mimpi lenyap, dan bagaimana gambaran-gambarannya menghilang? Bagaimana mungkin jiwa tertahan sampai sang tidur membawa kembali roh-roh dari hasrat dan harapannya?

DENGARLAH hatiku, dan dengarlah ucapanku.
Semalam jiwaku adalah sebatang pohon yang kukuh dan tua, menghunjam akar-akarnya ke dasar bumi dan cabang-cabangnya mencekau ke arah yang tak terhingga.
Jiwaku berbunga di musim bunga, memikul buah pada musim panas. Pada musim gugur kukumpulkan buahnya di mangkuk perak dan kuletakkannya di tengah jalan. Orang-orang yang lalu lalang mengambil dan memakannya, serta meneruskan perjalanan mereka.

KALA musim gugur berlalu dan gita pujinya bertukar menjadi lagu kematian dan ratapan, kudapati semua orang telah meninggalkan diriku kecuali satu-satunya buah di talam perak.
Kuambil ia dan memakannya, dan merasakan pahitnya bagai kayu gaharu, masam bak anggur hijau.
Aku berbicara dalam hati,"Bencana bagiku, kerana telah kutempatkan sebentuk laknat di dalam mulut orang-orang itu, dan permusuhan dalam perutnya.
" Apa yang telah kaulakukan, jiwaku, dengan kemanisan akar-akarmu itu yang telah meresap dari usus besar bumi, dengan wangian daun-daunmu yang telah meneguk cahaya matahari?"
Lalu kucabut pohon jiwaku yang kukuh dan tua.
Kucabut akarnya dari tanah liat yang di dalamnya dia telah bertunas dan tumbuh dengan subur. Kucabut akar dari masa lampaunya, menanggalkan kenangan seribu musim bunga dan seribu musim gugur.
Dan kutanam sekali lagi pohon jiwaku di tempat lain.
Kutanam dia di padang yang tempatnya jauh dari jalan-jalan waktu. Kulewatkan malam dengan terjaga di sisinya, sambil berkata,"Mengamati bersama malam yang membawa kita mendekati kerlipan bintang."
Aku memberinya minum dengan darah dan airmataku, sambil berkata,"Terdapat sebentuk keharuman dalam darah, dan dalam airmata sebentuk kemanisan."
Tatkala musim bunga tiba, jiwaku berbunga sekali lagi.

PADA musim panas jiwaku menyandang buah. Tatkala musim gugur tiba, kukumpulkan buah-buahnya yang matang di talam emas dan kuletakkan di tengah jalan. Orang-orang melintas, satu demi satu atau dalam kelompok-kelompok, tapi tak satu pun menghulurkan tangannya untuk mengambil bahagiannya.
Lalu kuambil sebuah dan memakannya, merasakan manisnya bagai madu pilihan, lazat seperti musim bunga dari syurga, sangat menyenangkan laksana anggur Babylon, wangi bak wangi-wangian dari melati.
Aku menjerit,"Orang-orang tak menginginkan rahmat pada mulutnya atau kebenaran dalam usus mereka, kerana rahmat adalah puteri airmata dan kebenaran putera darah!"
Lalu aku beralih dan duduk di bawah bayangan pohon sunyi jiwaku di sebuah padang yang tempatnya jauh dari jalan waktu.

TENANGLAH, hatiku, hingga fajar tiba.
Tenanglah, kerana langit menghembus bau hamis kematian dan tak bisa meminum nafasmu.
Dengarkan, hatiku, dan dengarkan aku bicara.
Semalam fikiranku adalah kapal yang terumbang-ambing oleh gelombang laut dan digerakkan oleh angin dari pantai ke pantai
Kapal fikiranku kosong kecuali untuk tujuh cawan yang dilimpahi dengan warna-warna, gemilang berwarna-warni.
Sang waktu datang kala aku merasa jemu terapung-apungan di atas permukaan laut dan berkata,
"Aku akan kembali ke kapal kosong fikiranku menuju pelabuhan kota tempat aku dilahirkan."
Tatkala kerjaku selesai, kapal fikiranku
Aku mulai mengecat sisi-sisi kapalku dengan warna-warni - kuning matahari terbenam, hijau musim bunga baru, biru kubah langit, merah senjakala yang menjadi kecil. Pada layar dan kemudinya kuukirkan susuk-susuk menakjubkan, menyenangkan mata dan menyenangkan penglihatan.
Tatkala kerjaku selesai, kapal fikiranku laksana pandangan luas seorang nabi, berputar dalam ketidakterbatasan laut dan langit. Kumasuki pelabuhan kotaku, dan orang muncul menemuiku dengan pujian dan rasa terima kasih. Mereka membawaku ke dalam kota, memukul gendang dan meniup seruling.
Ini mereka lakukan kerana bahagian luar kapalku yang dihias dengan cemerlang, tapi tak seorang pun masuk ke dalam kapal fikiranku.
Tak seorang pun bertanya apakah yang kubawa dari seberang lautan
Tak seorang pun tahu kenapa aku kembali dengan kapal kosongku ke pelabuhan.
Lalu kepada diriku sendiri, aku berkata,"Aku telah menyesatkan orang-orang, dan dengan tujuh cawan warna telah kudustai mata mereka"
Setelah setahun aku menaiki kapal fikiranku dan kulayari di laut untuk kedua kalinya.
Aku berlayar menuju pulau-pulau timur, dan mengisi kapalku dengan dupa dan kemenyan, pohon gaharu dan kayu cendana.
Aku berlayar menuju pulau-pulau barat, dan membawa bijih emas dan gading, batu merah delima dan zamrud, dan sulaman serta pakaian warna merah lembayung.
Dari pulau-pulau selatan aku kembali dengan rantai dan pedang tajam, tombak-tombak panjang, serta beraneka jenis senjata.
Aku mengisi kapal fikiranku dengan harta benda dan barang-barang lhasil bumi dan kembali ke pelabuhan kotaku, sambil berkata, "Orang-orangku pasti akan memujiku, memang sudah pastinya. Mereka akan menggendongku ke dalam kota sambil menyanyi dan meniup trompet"
Tapi ketika aku tiba di pelabuhan, tak seorangpun keluar menemuiku. Ketika kumasuki jalan-jalan kota, tak seorang pun memerhatikan diriku.
Aku berdiri di alun-alun sambil mengutuk pada orang-orang bahawa aku membawa buah dan kekayaan bumi. Mereka memandangku, mulutnya penuh tawa, cemuhan pada wajah mereka. Lalu mereka berpaling dariku.
Aku kembali ke pelabuhan, kesal dan bingung. Tak lama kemudian aku melihat kapalku. Maka aku melihat perjuangan dan harapan dari perjalananku yang menghalangi perhatianku. Aku menjerit.
Gelombang laut telah mencuri cat dari sisi-sisi kapalku, tak meninggalkan apa pun kecuali tulang belulang yang bertaburan.
Angin, badai dan terik matahari telah menghapus lukisan-lukisan dari layar, memudarkan ia seperti pakaian berwarna kelabu dan usang.
Kukumpulkan barang-barang hasil dan kekayaan bumi ke dalam sebuah perahu yang terapung di atas permukaan air. Aku kembali ke orang-orangku, tapi mereka menolak diriku kerana mata mereka hanya melihat bahagian luar.
Pada saat itu kutinggalkan kapal fikiranku dan pergi ke kota kematian. Aku duduk di antara kuburan-kuburan yang bercat kapur, merenungkan rahsia-rahsianya.

TENANGLAH, hatiku, hingga fajar tiba.
Tenanglah, meskipun prahara yang mengamuk mencerca bisikan-bisikan batinmu, dan gua-gua lembah takkan menggemakan bunyi suaramu.
Tenanglah, hatiku, hingga fajar tiba. Kerana dia yang menantikan dengan sabar hingga fajar, pagi hari akan memeluknya dengan semangat.


NUN di sana! Fajar merekah, hatiku. Bicaralah, jika kau mampu bicara!

Itulah arak-arakan sang fajar, hatiku! Akankah hening malam melumpuhkan kedalaman hatimu yang menyanyi menyambut fajar?
Lihatlah kawanan merpati dan burung murai melayang di atas lembah. Akankah kengerian malam menghalangi engkau untuk menduduki sayap bersama mereka?
Para pengembala memandu kawanan dombanya dari tempat ternak dan kandang.
Akankah roh-roh malam menghalangimu untuk mengikuti mereka ke padang rumput hijau?
Anak lelaki dan perempuan bergegas menuju kebun anggur. Kenapa kau tak berganjak dan berjalan bersama mereka?
Bangkitlah, hatiku, bangkit dan berjalan bersama fajar, kerana malam telah berlalu. Ketakutan malam lenyap bersama mimpi gelapnya.
Bangkitlah, hatiku, dan lantangkan suaramu dalam nyanyian, kerana hanya anak-anak kegelapan yang gagal menyatu ke dalam nyanyian sang fajar.

<Kahlil Gibran>

Makalah Landasan Ekonomi

Makalah Landasan Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan adalah paling penting dalam kehidupan kita. Pendidikan mampu hadir tidak hanya sebagai satu aspek pelengkap kehidupan, tetapi juga berfungsi sebagai sebuah harapan peretas  jalan yang dapat ditempuh untuk menciptakan manusia yang baik dan beradab. Namun, pendidikan yang dinilai cara paling sempurna itu tidak bisa berjalan begitu saja tanpa adanya landasan yang tersistem. Karena sebaik apapun sebuah kebaikan, jika tak terorganisisr akan terkalahkan oleh keburukan yang terorganisir.
Pendidikan, yang telah menempati posisi strategis di banyak bangsa dan kalangan, hari ini atau masa lalu, tetap menjadi hal penting yang kemudian melahirkan banyak sekali corak pemikiran dan gaya pemahaman manusia. Maka, tak heran jika landasan pendidikan di setiap tempat berbeda-beda. Dalam konteks keindonesiaan, pendidikan bukan lagi hal yang asing dalam telinga kita, karena sudah sejak jauh hari, para pahlwan pendidikan telah mencanangkan konsep terbaik sebagai landasan pendidikan indonesia saat ini.
Namun, apa yang akan terjadi jika sehari-hari kita menempuh jalan pendidikan, namun tidak tahu apa landasan yang sesuangguhnya telah menjadi gerbang sekaligus ‘bandara’ bagi penerbangan kita? Maka, makalah yang membahas tentang landasan pendidikan indonesia dirasa sangat penting, salah satunya dalam bidang ekonomi.

1.2    Tujuan
Secara akademis, makalah ini merupakan salah satu tugas yang diajukan dalam Mata Kuliah Landasan Pendidikan, salah satu bahan ajar dalam proses pembelajaran di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Secara teoritis, makalah ini merupakan iktiar perluasan referensi pemikiran, bagi kami selaku penyusun, menyaksikan secara lebih dekat bagaimana konsep dasar Landasan Ekonomi Pendidikan Indonesia, mengaplikasikan kemampuan penulisan makalah, dan tentunya sebagai bentuk sumbangan pikiran bagi kalangan sendiri khususnya, civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati, dan umumnya untuk dunia pendidikan Indonesia.

1.3    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian  Landasan, Ekonomi, Pendidikan, dan Landasan Ekonomi Pendidikan ?
2.      Apa saja peran Ekonomi dalam Pendidikan ?
3.      Apa fungsi Produksi dalam Pendidikan ?
4.       Bagaimana peran Landasan Hukum Pendidikan dalam menghadapi berbagaim macam problem Pendidikan Indonesia hari ini?
5.      Apa yang dimaksud dengan Efesiensi dan Efektifitas Dana Pendidikan ?
6.      Apa saja yang menjadi Implikasi Konsep Pendidikan ?



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.   Pengertian Landasan Ekonomi Pendidikan
2.1.1.      Pengertian Landasan
            Landasan adalah dasar tempat berpijak atau tempat dimulainya suatu perbuatan. Dalam bahasa Inggris, landasan disebut dengan istilah foundation, yang dalam bahasa Indonesia disebut fondasi. Dalam membuat suatu bangunan, fondasi merupakan bagian yang sangat penting agar bangunan itu bisa berdiri tegak serta kokoh dan kuat. Sementara itu, menurut S. Wojowasito pedoman, landasan adalah sebagai alas ataupun dapat diartikan sebagai fondasi, dasar, pedoman dan sumber.
2.1.2.           Pengertian Ekonomi
    Ekonomi merupakan factor yang sangat penting dalam menunjang aspek pembangunan pendidikan. Menurut bahasa, ekonomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu,eikos dan nomos yang memiliki arti eikos “rumah tangga” dan nomos “aturan”. Jadi ekonomi adalah aturan-aturan yang mengatur urusan rumah tangga.
Dalam era globalisasi sekarang ini peran ekonomi sebagai pilar kemajuan bangsa merupakan suatu keniscayaan. Oleh karena itu, ekonomi sangat penting. Landasan ekonomi adalah suatu hal yang membahas peran ekonomi, fungsi produksi, efesiensi, dan efektifitas biaya dalam pendidikan. Ekonomi merupakan salah satu faktor  yang cukup bepengaruh dalam mengembangkan pendidikan.

2.1.3.    Pengetian Pendidikan
            Pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapatkan awalah me- sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memeliharaan dan latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya pengertian pendidikan menjadi upaya manusia untuk memanusiakan manusia. Pendidikan juga diartikan sebagai proses sosial budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Secara lebih luas berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan(Depdikbud, 1999:232).





























A.     Peran Ekonomi dalam Pendidikan
            Dunia sekarang tidak hanya disibukkan oleh masalah politik yang membuat banyak pertentangan, melainkan juga masalah ekonomi atau perdagangan. Malah ada yang mengatakan sesudah perang dingin berakhir, kini diikuti oleh perang ekonomi. Masing-masing Negara berusaha meningkatkab perekonomiannya. Berbagai cara mereka lakukan termasuk membentuk organisasi atau blok-blok ekonomi.
            Globalisasi ekonomi yang melanda dunia, otomatis mempengaruhi hampir semua Negara didunia, termasuk di Indonesia. Alasannya sederhana, yaitu karena takut digulung dan dihempaskan oleh gelombang globalisasi dunia. Perhatian pemerintah sangat besar dalam bidang ekonomi. Berbagai kebijaksanaan dan peraturan baru dibuat. Frekuensi munculnya kebijaksanaan dengan peraturannya ini sangat banyak.
            Akibat pengutamaan pembangunan dibidang ekonomi adalah munculnya bebagai usaha baru, pabrik-pabrik baru, industri-industri baru, badan-badan perdagangan baru, dan badan-badan jasa yang baru pula. Perkembangan ekonomi makro berpengaruh pula dalam pendidikan. Cukup banyak orang kaya sudah mau secara sukarela menjadi bapa angkat dari anak-anak yang tidak mampu agar bisa bersekolah. Sikap dan tindakan ini sangat terpuji, bukan hanya karena sifat prikemanusiaan, melainkan juga dalam upaya membanttu menyukseskan wajib belajar 9 tahun. Perkembangan lain yang menggembirakan dibidang pendidikan adalah terlaksananya system ganda dalam pendidikan. System ini bisa berlangsung pada sejumlah lembaga pendidikan. Yaitu kerjasama antara sekolah dengan usahawan dalam proses belajar mengajar para siswa adalah berkat kesadaran para pemimpin perusahaan atau industri akan pentingnya pendidikan.
Implikasi lain dari keberhasilan pembangunan ekonomi secara makro adalah munculnya sejumlah sekolah unggul. Sekolah-sekolah ini didirikan oleh orang-orang kaya atau konglomerat atau kumpulan dari mereka yang bertebaran diseluruh Indonesia. Dengan mendirikan sekolah tersendiri, menunjukkan kepada kita bahwa sebagian dari penghasilan mereka sudah disumbangkan dalam wujud persekolahan. Proses belajar mengajar sekolah unggul haruslah lebih baik daripada sekolah-sekolah pada umumnya, sehingga ia patut menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. Dan yang paling penting bisa menghasilkan lulusan yang bermutu serta tidak menyimpang dari tujuan pendidikan nasional kita.
Berbicara tentang lulusan sekolah unggul, Buchori (1996) menulis tentang arah sekolah-sekolah seperti ini diluar negeri sebagai berikut:
1)        Untuk membuat para siswa mencintai prestasi tinggi
2)        Mau dan bisa bekerja secara semmpurna.
3)        Memiliki etos kerja dan membenci kerja setengah-setengah.
4)        Keseimbangan pengembangan jasmani dan rohani, keseimbangan penguasaan pengetahuan masa sekarang dengan pengetahuan masa lampau.
       Jadi, inti tujuan pendidikan ini adalah membentuk mental yang positif atau cinta terhadap prestasi, cara kerja dan hasil kerja yang sempurna. Tidak menolak pekerjaan kasar, menyadari akan kehidupan yang kurang beruntung, dan mampu hidup dalam keadaan apapun.

B.        Fungsi Produksi dalam Pendidikan
           Fungsi produksi dalam pendidikan ini besumber dari buku Thomas, yang membagi fungsi produksi menjadi tiga macam yaitu:
1.        Fungsi produksi administrator
2.        Fungsi produksi psikologi, dan
3.        Fungsi produksi ekonomi.
            Pada fungsi produksi administrator yang dipandang input adalah segala sesuatu yang menjadi wahana dan proses pendidikan. Input  yang dimaksud adalah:
1.        Prasarana dan sarana belajar, termasuk ruangan kelas. Penilain untuk dapat diuangkan adalah atas dasar luas dan kualitas bangunan.
2.        Perlengkapan belajar, media, dan alat peraga baik didalam kelas maupun dilaboratorium, yang juga dihitung harganya dalam bentuk uang.
3.        Buku-buku dan bentuk material lainnya seperti film, disket, dan sebagainya juga dapat diuangkan.
4.        Barang-barang habis pakai seperti zat-zat kimia dilaboratorium, kapur, kertas alat tulis, dan sebagainya dihitung dalam wujud uang.
5.        Waktu guru bekerja dan personalia lainnya yang dipakai dalam memproses peserta didik yang juga dinilai dengan uang.
            Sementara itu yang dimaksud dengan output dalam fungsi produksi adalah berbagai bentuk layanan dalam memproses peserta didik, layanan-layanan ini dihitung lewat system kredit semester atau SKS dan lama peserta didik belajar.

            Yang kedua adalah Fungsi Produksi Psikologi, input pada fungsi ini sama dengan input pada fungsi produksi administrator. Hanya outputnya yang berbeda. Output fungsi produksi psikologi mencakup:
1.        Peningkatan kepribadian.
2.        Pengarahan dan pembentukan sikap
3.        Penguatan kemauan
4.        Peningkatan estetika
5.        Penambahan pengetahuan ilmu dan teknologi
6.        Penajaman pikiran
7.        Peningkatan keterampilan

            Ketiga adalah fungsi produksi ekonomi. Input fungsi produksi ini mencakup:
1.        Semua biaya pendidikan seperti pada input fungsi produksi administrator
2.        Semua uang  yang dikeluarkan secara pribadi untuk keperluan pendidikan seperti uang saku, transportasi, membeli buku, alat-alat tulis, dan sebagainya selama masa belajar atau kuliah.
3.       Uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama belajar atau kuliah,   tetapi tidak didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk belajr atau kuliah. Uang seperti ini disebut opportunity cost.



C.       Ekonomi Pendidikan
            Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukuo menentukan, tetapi bukan pemegang peranan utama. Dunia pensisikan adalah lembaga yang berkewajiban mengembangkan individu manusia. Kearah mana tujuan hidup seseorang dan hidup yang bagaimana diinginkannya banyak dipengaruhi oleh pendidikan yang dia terima disekolah dan perguruan tinggi. Melihat kenyataan tersebut diatas, sudah tentu pendidikan tidak akan membawa peserta didik kearah yang yang membingungkan, menyusahkan, dan sengsara, walaupun bias mencari uang banyak. Ini berarti dunia pendidikan bukan dunia bisnis tempat mencari uang, melainkan dunia pembinaan tempat peserta didikbelajar agar bias hidup wajar dan damai.
            Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya didunia bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegang peran yang cuku menentukan. Mengapa demikian ? sebab tanpa ekonomi yang memadai dunia pendidikan tidak akan bias berjalan dengan baik dan lancar.sekolah yang roboh karena gempa atau disapu oleh gelombang tsunami, membuat anak-anak dan guru mengungsi ketempat lain seperti balai desa atau tempat ibadah untuk belajar. Atau sekolah yang tidak mampu membeli bangku, meja dan kursi akan membuat anak-anak belajar dilantai sambil duduk-duduk atau berbaring. Hal ini dapat mengurangi minat anak belajar. Sekolah yang tidak punya alat peraga akan membuatpemahaman anak-anak akan pelajaran itu menjadi dangkal. Sekolah yang tidak mampu membeli buku baru, akan membuat pengetahuan yang diberikan kepada anak-anak ketinggalan zaman. Sekolah dengan SPP terlalu kecil membuat guru-guru harus bekerja keras mencari tambahn diluar, yang membuat perhatian mereka berkurang dalam mengajar. Demikian dampak besar negative pendidikan yang ekonominya terbatas.
            Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menjaga kelancaran proses pendidikan. Bukan merupakan modal untuk dikembangkan, bukan untuk mendapatkan keuntungan. Ekonomi pendidikan sama funsinya dengan sumber-sumber pendidikan yang lain, seperti guru, kurikulum, alat peraga, dan sebagainya, utuk menyukseskan misi pendidikan, yang semuanya bermuara pada perkembangan peserta didik. Ekonomi merupakan salah satu bagian sumber pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan efeksi, kognisi, dan keterampilan. Termasuk memiliki keterampilan tertentu untuk bias menjadi tenaga kerja yang andal atau  menciptakan lapangan kerja sendiri, cinta pada pekerjaan halus maupun kasar, memilki etos kerja, dan bisa hidup hemat.
            Sehingga mencapai tujuan secara efisien. Yang bertugas mengelola ekonomi pendidikan ini adalah administrator atau pemimpin lembaga pendidikan yang dibantu oleh badan perencana dan bendahara. Bagian pengelolan yang penting untuk diperhatikan adalah perencanaan yang tepat dan pelaksanaan pemakaian dana yang sering diawasi dapat membantu pembiayaan pendidikan menjadi efesien.

D.  Efesiensi dan Efektivitas Dana Pendidikan
Yang dimaksud dengan efesiensi dalam menggunakan dana pendidikan adalah penggunaan dana yang harganya sesuai atau lebih kecil daripada produksi dan layanan pendidikan yang telah direncanakan. Atau secara lebih luas biaya pendidikan lebih kecil daripada produksi pendidikan bila semuanya dapat diuangkan. Sementara itu yang dimaksud dengan penggunaan dana pendidikan secara efektif adalah bila dengan dana tersebut tujuan pendidikan yang telah direncakan bias dicapai dengan relatif sempurna.
Peningkatan efisiensi pendidikan adalah salah satu dari kebijakan pemerintah (hasil rapat kerja nasional, 1994). Kebijakan yang lain adalah pemerataan dan perluasan kesempatan belajar, peningkatan relevansi pendidikan dengan pembangunan, dan peningkatan mutu pendidikan. Fungsi produksi diciptakan orang dengan salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan efisiensi pendidikan. Mereka ingin mengelola pendidikan itu seefisien mungkin seperti halnya yang dilakukan pada dunia bisnis.
Analisis tentang efektivitas biaya ialah upaya untuk mengetahui apakah sejumlah biaya tertentu dapat memberikan hasil pendidikan yang sudah ditentukan. Suatu pekerjaan disebut efektif, kalau pekerjaan itu dikerjakan dengan tepat dan mencapai tujuan yang didinginkan. Biaya pendidikan digunakan secara efektif berarti biaya itu diarahkan  hanya untuk mencapai tujuan pendidikan yang ternyata sudah selesai dikerjakan, tujuan yang direncanakan semula benar-benar tercapai. Dengan demikian biaya efektif suatu program ialah biaya yang menurut harga pasar yang sedang berlaku, dapat menyelesaikan program itu sesuai dengan tujuan yang direncakan.
Dalam perencanaan pembiayaan pendidikan, alternative yang dikembangkan untuk menyelesaikan suatu program perlu dinilai efektifitas biayanya, yaitu dengan mengukur kaitan biaya dengan pencapaian tuuan. Karena  alternatif itu lebih dari satu, maka biaya yang digunakan oleh masing-masing alternatif perlu dibandingkan.

E.  Implikasi Konsep Pendidikan
            Konsep-konsep pendidikan yang mungkin dikembangkan dari pembahasan mengenai landasan ekonomi ini adalah bertalian dengan hal-hal berikut:
1.      Dalam dunia pendidikan, faktor ekonomi bukan sebagai pemegang peran yang utama, melainkan sebagai pemeran yang cukup menentukan keberhasilan pendidikan. Sebab dengan ekonomi yang memadai:
a.       Prasarana, sarana, media, alat belajar, dan sebagainya bias dipenuhi.
b.      Proses belajar mengajar bisa dilaksanakan secara lebih intensif, sebab para pendidik lebih dapat memusatkan perhatiannya, mereka tidak mencari sambilan diluar.
c.       Motivasi dan kegairahan kerja personalia pendidikan mennigkat, mereka siap pula untuk meningkatkan profesi.
2.      Faktor yang paling menentukan kehidupan dan kemajuan pendidikan adalah dedikasi, keahlian, dan keterampilan pengelola dan guru-guru atau dosen-dosen lembaga pendidikan itu.
3.      Fungsi ekonomi pendidikan adalah:
a.       Untuk menunjang kelancaran proses pendidikan.
b.      Sebagai bahan pelajaran untuk membentuk manusia ekonomi. Bahan ini dapat disisipkan pada pembahasan semua bidang studi.
4.      Manusia ekonomi yang dimaksud diatas adlah adalah manusia yang dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kemampuan dan kebiasaan sebagai berikut:
a.       Memiliki etos kerja
b.      Biasa bekerja dengan sempurna, tidak setengah-setengah.
c.       Bersifat produktif.
d.      Biasa hidup hemat, tidak bermewah-mewah.
e.       Biasa hidup efisien
5.      Dalam upaya membentuk SDM yang produktif, maka:
a.       Sistem pendidikan, struktur, kurikulum, dan jumlah serta jenis pendidkian diatur diatur kembali.
b.      Biaya pendidikan murah.
c.       Semua a dan b diatas diorientasikan kepada kebutuhan pengembangan ekonomi yang didasarkan pada teknologi tinggi, fleksibilitas, dan mobilitas angkatan kerja.
6.      Tiap-tiap lembaga pendidikan diupayakan agar mampu menghidupi diri sendiri, dengan cara mencari sumber-sember dana tambahan sebanyak mungkin, disamping menerima dana dari pemerintah atau yayasan.
7.      Dana pendidikan perlu dikelola secara profisional, pada umumnya direncanakan dengan SP4, pelaksanaannya diawsi secara ketat, dan dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti yang sah.
8.      Semua penggunaan dana pada setiap kegiatan perlu dilakukan secara efisien dan efektif.
9.      Pengembangan konsep fungsi produksi dalam pendidikan adalah untuk memudahkan menentukan efesiensi pendidikan. Namun sampai saat ini baru fungsi produksi administrator yang bias dilaksakan.
10.  Faktor-faktor utama yang diperhatikan dalam menentukan tingkat efesiensi pendidikan adalah:
a.       Penggunaan uang
b.      Proses kegiatan
c.       Hasil kegiatan
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Landasan ekonomi adalah suatu hal yang membahas peran ekonomi, fungsi produksi, efesiensi, dan efektifitas biaya dalam pendidikan. Ekonomi sebagai sumber pembiayaan pendidikan sangat penting,karena hali ini akan mendorong, memicu, dan memacu etos bangsa menuju kualitas yang lebih baik. Ekonomi memiliki implikasi yang cukup menentukan keberhasilan pendidik. Dengan ekonomi yang kuat, maka prasarana,sarana,media, alat belajar,dan sebagainya dapat di penuhi. Proses belajar mengajar lebih intensif,motivasi, dan kegairahan kerja personalia pendidikan akan meningkat.

3.2.Saran
Akhirnya, hanya kepada Allah-lah tempat mengembalikan segala urusan. Semoga makalah ini menjadi satu bentuk sumbangan pikiran yang dapat membantu banyak orang, menjadi catatan kebaikan, dan menebarkan banyak manfaat tidak hanya di dunia semata, tetapi dapat merasakan manfaatnya sampai akhirat kelak.
Bukan gading jika tak retak. Segala bentuk masukan, kritik, dan saran yang konstruktif sangat kami nantikan, demi kemajuan yang lebih baik.








DAFTAR PUSTAKA
Ruswandi, Uus, dkk. 2008. Landasan Pendidikan. Bandung : CV. Insan Mandiri.
Wahyudin, Dinn, dkk. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Pusat Bahasa, Kemendiknas. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia : Edisi Ketiga versi luring.http://ebsoft.com.  
Diberdayakan oleh Blogger.